Fajar terbit mengusir embun pagi
Embun raib belalang menghampiri
Menyambut cerah suasana hari ini
Menyambut ria datangnya mentari
Jalan setapak yang dilangkahi
Berangsur lirih ia kembali
Membuat kicau burung kenari
Satu persatu saling mengisi
Denting rotasi perut bumi
Memaksa punggung tuk menari
Mengais dalamnya rejeki
Yang tiap hari menjadi misteri
Inilah setetes anugrah dari ilahi
Yang kucoba untuk mensyukuri
Meski hanya dengan memuji
Meski hanya dengan rasa hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar