Rabu, 20 Januari 2010

Rasa syukur

Fajar terbit mengusir embun pagi

Embun raib belalang menghampiri

Menyambut cerah suasana hari ini

Menyambut ria datangnya mentari


Jalan setapak yang dilangkahi

Berangsur lirih ia kembali

Membuat kicau burung kenari

Satu persatu saling mengisi


Denting rotasi perut bumi

Memaksa punggung tuk menari

Mengais dalamnya rejeki

Yang tiap hari menjadi misteri


Inilah setetes anugrah dari ilahi

Yang kucoba untuk mensyukuri

Meski hanya dengan memuji

Meski hanya dengan rasa hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Editing by : Pangestu Sang Putra Kesepian