Rabu, 20 Januari 2010

Ayahanda

Kala siang kau tatap matahari

Membanting jiwa mengayuh rejeki

Hanya untuk sesuatu yang berarti

Hingga ajal datang menghampiri


Kau teguh pendirian dalam hati

Hingga malampun kau tidak sembunyi

Dari semua kelelahan di siang hari

Hanya untuk anakmu yang tidak berbakti


Aq sadar balasan yang aku beri

Hanyalah pengingkaran dari yang pasti

Dari wejangan-wejangan yang suci

Hingga perbuatan yang tidak dikehendaki


Ingin kubersujud di bawah kaki

Untuk mohon ampun terhadap yang terjadi

Namun engkau telah mendahului

Sebelum maksud hati ini terpenuhi


Sakit rasanya ku menanggung semua ini

Bukan karena dosa yang tlah terjadi

Melainkan kepergianmu kehadirat ilahi

Tanpa restu pengampunan yang kuingini


Kubersumpah setelah ini

Akan kulayangkan doa setiap hari

Agar suatu saat nanti

Semua dosa-dosamu dapat terampuni


Selamat jalan wahai sang lentera hati

Semua nasehatmu telah abadi

Dan akan terus aku hiasi

Dengan langkah hidupku hingga aku kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Editing by : Pangestu Sang Putra Kesepian