Sabtu, 26 Desember 2009

Jujur aku bingung untuk ungkapkan realita
Kalau aku bukanlah seorang pujangga
Yang pandai merangkai syair dan kata – kata
Sebagai wujud sebuah perasaan semata

Tapi karena seseorang telah meminta
Untuk mengemas kehidupanku dalam cerita
Maka demi dia, biarlah aku mencoba
Meskipun nanti, salah dalam memilih kata

Mampukah kertas ini kutuliskan legenda
Tentang seseorang yang tidak punya apa – apa
Kecuali jiwa raga dan perasaan cinta
Yang ia andalkan dalam menghadapi derita

Sebelum aku jauh megurai sebuah fakta
Maafkanlah!. ..jika terlalu mengada ada
Namun satu hal yang aku tidak bisa
Andalkan kebohongan, meskipun ini dunia maya

Dan aku tidaklah meminta untuk dipercaya
Atau sesuatu yang membuat aku bahagia
Karena semua yang kuperbuat dan kubuka
Hanyala sebuah ungkapan hati belaka.

Sedangkan untuk sang peminta.
Jikalau ingin buktikan yang telah terbaca
Masuklah engkau di dalamnya
Maka engkau akan menangis jika tanpa iman di dada

Saat itulah engkau akan merasa
Kalau ini berat, untuk ukuran seorang putra
Yang seharusnya membina sebuah keluarga
Agar setelah masa tiada, bisa hidup dengan cinta

Tiada henti hatiku bertasbih pada yang Esa.
Kadangkala aku juga menagis di gelap gulita
Namun bukanlah mengeluh atas yang telah ada
Atau mohon ampun atas cobaan yang mendera

Melainkan Ridhonya-NYA lah yang aku damba
Jika Restu dan Ridho yang Esa telah kurasa
Jangankan seisi semesta besarnya derita
Sepanjang masapun aku rela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Editing by : Pangestu Sang Putra Kesepian